Dihadiri Kicaumania Se-Nusantara, Piala Pasundan III Suses Jadi Ikonik Jabar

BANDUNG – Piala Pasundan III sukses sajikan lomba burung berkicau kolosal. Diikuti 5510 peserta dan 10 ribuan pengunjung datang dari berbagai daerah. Event yang digelar di Pangkalan Udara (Lanud) Sulaeman, Bandung, 21 April 2019 ini sudah menjadi event ikonik yang mewakili Jawa Barat (Jabar).

Piala Pasundan III dihelat 4 lapangan dengan 104 kelas yang dilombakan. Burung yang dilombakan antara lain Murai Batu (MB), Lovebird (LB), Kenari, Cucak Ijo (CI), Kacer, Anis Merah (AM), Hwa Mey, Branjangan dan lain-lain.

Dengan cuaca yang bersahabat, lomba digelar tepat waktu pukul 09.00 WIB. Dimulai dengan sajian budaya tari Rampak Gendang sekaligus prosesi penyerahan Mahkota Binokasih kepada Prio Sutrisno, Penggagas Piala Pasundan.

DCIM/100MEDIA/DJI_2191.JPG

“Kita ingin Piala Pasundan ini menjadi event yang bermanfaat bagi masyarakat tidak hanya kicaumania, tapi juga masyarakat Bandung khususnya dan masyarakat Jawa Barat umumnya,” ujar Prio Sutrisno.

Sebab itu, di Piala Pasundan III ini dimasukkan unsur-unsur budaya di dalamnya. Selain itu, Piala Pasundan juga dijadikan media mempromosikan pariwisata di Kabupaten Bandung.

“Sejak awal kita terus mempromosikan pariwisata yang ada di sini, agar para peserta turut mengajak keluarga untuk berwisata. Kita juga menyediakan area untuk UMKM menggelar dagangan di sekitar lomba,” jelas Prio Sutrisno.

Apa yang menjadi visi misi pemilik Radja Company ini benar adanya. Terbukti, hotel-hotel yang ada di Kabupaten Bandung terisi penuh. Bahkan, sebagian peserta terpaksa menginap di hotel yang ada di Bandung Kota dan Bandung Barat.

Lomba dibuka dengan kelas Lovebird (LB) yang pesertanya diisi full anggota Komunitas LB Bandung di lapangan C. Dibarengi dengan kelas Branjangan di lapangan A, kelas Murai Batu (MB) di lapangan B dan Anis Merah (AM) di Lapangan D.

Semua kelas terlihat hampir full gantangan. Memang, di sesi-sesi awal masih nampak ketegangan juri Radja Garuda Nusantara (RGN) yang beru terbentuk ini. Tak lama kemudian berjalan dengan lancar.

Persaingan yang paling panas nampak di MB dan LB. Burung-burung papan atas terlihat menyajikan kemampuannya luar biasa. Persaingan di kelas Kacer, CI dan Kenari juga tak kalah seru.

Di kelas utama, kelas MB Pasundan tiket Rp 1 juta yang berhadiah Rp 15 juta plus bonus sepeda motor, berhasil diraih MB Ketu milik Hendra dari Tim SGN Duta Pakualam. Ketu meraih juara tidak mudah, karena harus bersaing ketat dengan Raja milik Hany Faroko dari Wani BC sebagai runner up. Disusul Gading Nias yang juga milik Hendra Tim SGN Duta Pakualam sebagai juara III.

MB Raja sukses merajai kelas Siliwangi tiket Rp 750 ribu. Red Devil milik Isan dari Tasikmalaya rebut juara II dan Siluman milik Bang Mul dari UB SF Bekasi menjadi juara III.

Di kelas Cucak Ijo (CI), nama New Rimba Sakti milik H Faizin dari DM Tegal SF berhasil menjuarai Kelas Cucak Ijo Siliwangi. Disusul Satria milik Ivan Syam dari Royal Sakura SF sebagai runner up dan MJ milik Mr Anthon sebagai juara III.

Yang paling memukau, adalah kelas Love Bird. Di Piala Pasundan III, benar-benar menyajikan persaingan seru antara burung-burung mewah, khususnya kelas Love Bird yang dihadiri hampir burung-burung istimewa alias konslet dari penjuru daerah. Di antaranya Casper, Awewe, Basudewa, Arnold, Utun, Nuklir, Slebor dan banyak lagi.

Di keseluruhan kelas, LB-LB konslet ini silih berganti memperebutkan podium teratas. Penonton dibuat terkesima sedemikian rupa saat burung-burung ini bersatu di satu gantangan dan masing-masing menunjukkan performa terbaiknya.

Burung-burung fighter dan konslet saling menunjukan kemampuannya, membuat juri-juri yang menilai perlu konsentrasi ekstra untuk menentukan siapa yang terbaik. Untuk memaksimalkan penilaian, juri RGN menerapkan 1 juri menilai 2 burung.

Casper sendiri berhasil meraih hattrik. Selain itu, nama Utun dan Pakumas, juga berhasil meraih dua kali juara pertama. Sementara LB Baby Cabe sukses raih juara pertama dua kali.

Juara umum Single Fighter (SF) Piala Pasundan III berhasil disabet tim DM Tegal yang bersaing ketat dengan tim Royal Sakura. Sementara juara umum Bird Club (BC) diraih SGN Duta Pakualam yang kali ini tidak mendapat persaingan berarti dari tim-tim berarti.

Prio Sutrisno menyampaikan terima kasih ribuan kicaumania yang datang dari berbagai daerah di tanah air, mulai Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Dia yakin yang juara di sini akan menjadi burung terhebat dan viral.

“Terima kasih kepada kicaumania nusantara yang turut menyukseskan Piala Pasundan III. Mohon maaf bila ada kesalahan dan kekurangan dari panitia. Semoga yang menjadi juara burungnya menjadi legend dan viral karena even ini juga diliput puluhan media yang menjadi rujukan para kicaumania di tanah air,” pungkas Prio Sutrisno.

Di tempat terpisah, Menteri Pariwista Arief Yahya menyampaikan pujian Piala Pasundan III yang sukses menyinergikan dunia hobi dengan pariwisata. Apalagi, event ini terbukti bisa menggerakkan perekonomian masyarakat di daerah.

“Piala Pasundan berikutnya agar persiapan harus benar-benar matang dilakukan dari jauh-jauh hari. Tetapkan kurator event, management dan promosi terukur,” ujar Menpar Arief Yahya.

Menurutnya, event harus sustainable, dengan menerapkan pengelolaan pre-event, on event, dan post event karena berkaitan dengan dukungan para sponsor agar profitable dan benefitable bagi sponsor nantinya.

“Sehingga penyelenggaraan event benar-benar berkualitas. Tidak asal-asalan sehingga tidak memberikan efek apapun pada ekonomi masyarakat,” kata Menpar Arief Yahya.

Gomez Birdaily
the authorGomez Birdaily
Im simple person :)

Leave a Reply